Uang Rp 10.000 dan Rp 1000 Versi Terbaru Mulai Beredar, Edisi Lama Ditarik.

Pada tanggal 20 bulan september kemarin Bank Indonesia (BI) telah resmi meluncurkan uang kertas baru dengan nominal Rp 10.000 dan uang logam koin Rp 1000. Dengan diluncurkannya ini, maka secara otomatis uang Rp 1000 kertas dan Rp 10.000 edisi lama tidak akan diedarkan lagi.

BI tidak mengedarkan uang Rp 1000 kertas lebih mudah lusuh. Pencetakan kembali untuk mengganti uang yang tak layak pakai akan menelan biaya besar. Sebagai ganti inilah BI kemudian meluncurkan uang Rp 100 logam edisi baru yang bergambar angklung dan Gedung Sate dicantumkan pada koin baru pecahan Rp 1.000.

Angklung dan Gedung Sate dipilih untuk memberikan karakteristik khas uang Indonesia yang selalu memiliki ciri kedaerahan. Langkah tersebut merupakan upaya melestarikan angklung sehingga dunia internasional tahu bahwa alat musik itu berasal dari Indonesia, khususnya Jawa Barat.
Selain menarik uang Rp 1000 kertas, BI juga akan menarik kembalu uang Rp 10.000 edisi lama secara bertahap. Uang nominal ini mulai beredar pada tahun emisi 2005 lalu.
“Sejak diedarkan tahun 2005 lalu, uang lembaran pecahan Rp 10.000 yang diedarkan sudah mencapai nominal Rp 6,9 triliun sampai sekarang ini, Penarikan secara bertahap artinya dilakukan secara alami seperti penukaran kepada BI atau melalui transaksi lainnya,” tandas Kepala Biro Humas Bank Indonesia Difi Djohansyah, Selasa (20/07) kemarin.
Uang nominal Rp 10.000 yang baru sevara gambar tidak ada perbedaan. warnanya berubah menjadi ungu kebiruan, dengan penambahan unsur pengaman cetakan rainbow. Uang Rp 10.000 yang baru ini juga didesain berbentuk lingkaran engan perubahan blind code dan penggantian tinta OVI. Tinta OVI berupa segi depalan yang berubah warna jika dilihat dari sudut pandang yang berbeda.
Pendistribusian untuk hari pertama launching sebesar Rp 15,5 miliar untuk pecahan Rp 10.000, sedang pecahan Rp 1.000 mencapai Rp 271 miliar.

Ini Tampilan Uang baru kita nih ungu (heu warna kesukaanku nih) ^0^ :